WAKTU |
NAMA EVENT & DESKRIPSI |
BUL |
TGL |
JAN |
27 |
Peringatan HUT Bangka Selatan |
Peringatan hari ulang tahun Bangka Selatan selain diperingati dengan upacara juga merupakan penggalian dan pelestarian ragam seni adat budaya Bangka Selatan di masing-masing kecamatan. Diawali dengan perayaan di Kec. Pulau Besar dengan tema kirab sedekah bumi dan ngarak pusaka kampung lalu lanjut dengan Kec. Payung dengan tema karnaval bongkol, Kec. Air Gegas dengan festival telok serujo, Kec. Simpang Rimba dengan petuah ngarak ketupat gong, Kec. Tukak Sadai dengan lomba kreasi kue hengkulun, lanjut ke Kec. Pongok dengan tradisi arak-arakan pengantin adat, Kec. Pongok dengan festival kue badak, dan berakhir di Kec. Toboali dengan memperkenalkan Panganan Tradisional. Tradisi, Budaya dan Kreatifitas yang di angkat di setiap kecamatan tujuannya yaitu mengangkat potensi pariwisata Kab Bangka Selatan yang memiliki keragaman tradisi dan budaya. |
FEB |
13 |
Ngarak Pusaka Kampung dan Kirab Sedekah Bumi |
Ngarak Pusaka Kampung dan Kirab Sedekah Bumi dilaksanakan sebagai bagian dari memperingati HUT Kabupaten Bangka Selatan setiap tahunnya. Sedekah Bumi dan Ngarak Pusaka ini, merupakan simbol rasa syukur masyarakat atas berkah dan kemakmuran hasil panen yang diturunkan Allah SWT kepada masyarakat Kecamatan Pulau Besar tempat dimana dilangsungkannya acara ini. Pusaka Kampung yang merupakan Al Qur’an yang juga merupakan symbol adat dibawa oleh tokoh pemuka adat kemudian diarak keliling kampong diikuti kirab susunan tumpengan gunungan yang terdiri dari olahan makanan dan hasil panen daerah setempat. Usai kirab dan ngarak mengelilingi desa, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an oleh Qori’ dan Qoriah yang dilanjutkan doa bersama yang dipimpin oleh tetua. Puncak acara ditandai dengan prosesi penarikan ‘ketupat lepas’ dan pemotongan tumpeng. Acara ini ditutup dengan rebut gunungan dan makan bersama masyarakat. |
15 |
Festival Ketupat Gong |
Tradisi ketupat gong dilaksanakan di Desa Gudang Kecamatan Simpan Rimba Kabupaten Bangka Selatan yang biasanya diselenggarakan sebgaia bagian dari memperingati HUT Kabupaten Bangka Selatan. Bagi masyarakat setempat ketupat gong disimbolkan sebagai wujud syukur atas hasil kekayaan alam yang telah dinikmati selama satu tahun ini. Setidaknya terdapat dua ketupat berukuran besar yang di dalamnya terdapat ratusan ketupat yang siap santap. Ratusan ketupat tersebut merupakan hasil swadaya masyarakat setempat, begitu gong dipukul ketupat gong pun menjadi rebutan. Yang kemudian dilanjutkan dengan makan bersama dalam nganggung yang digelar di balai desa setempat. |
19 |
Perayaan Cap Go Meh |
Cap Go Meh merupakan budaya warga Tionghua dengan dimeriahkan dengan acara pentas drum band dan pertunjukan barongsai. Perayaan ini melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. |
20 |
Ngarak Serujo Kue Badak |
Kue Badak dahulunya kue ini biasa oleh masyarakat lokal untuk sarapan atau pelampun berbahan inti sambel lingkung yang dibalut kue yang dimasak setengah matang. Ngarak Serujo Kue Badak dilaksanakan di Pantai Lampu Desa Tanjung Labu Kecamatan Lepar Pongok. Biasanya pelaksananan acara ini rutin setiap tahunnya sebagian bagian dari memperingati HUT Kabupaten Bangka Selatan guna mengangkat salah satu kuliner khas dan budaya lokal. Acara ini diawali dengan arak-arakan serujo yang berisi ragam kreasi Kue Badak dari Balai Desa ke Pantai Lampu sejauh dua kilometer. |
22 |
Festival Kreo Panting |
Festival Kreo Panting dilaksanakan dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Bangka Selatan yang dilaksanakan setiap tahunnya di Kecamatan Payung. Nama Kreo Panting diangkat menjadi nama acara ini tak lepas dari adanya makam seorang pejuang yang terletak di Kecamatan Payung ini yang berjarak sekitar 6 km. Kreo Panting sendiri merupakan seorang pejuang pada masa penjajahan Belanda yang berasal dari Pulau Jawa yang melarikan diri dari kejaran Belanda ke Pulau Bangka dan bersembunyi di Desa Payung. Karena tidak mau tunduk kepada Belanda akhirnya ia dipasung dan dipenggal, kepalanya di bawa ke Palembang dan tubuhnya d makamkan di Payung. Dalam festival ini terdapat rangkaian acara yang beragam sebagai bentuk luapan kegembiraan masyarakat. Diantaranya karnaval bongkol, lomba seni, jalan santai, pameran produk-produk kreasi masyarakat, bazar dan lomba memasak. Dengan adanya Festival Kriopanting diharapkan dapat menjadi salah satu ikon pariwisata Bangka Selatan sekaligus dapat menjadi pesta rakyat yang luar biasa dan mampu meningkatkan geliat ekonomi kerakyatan. |
26 |
Festival Bahari |
Festival Bahari diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan HUT Kabupaten Bangka Selatan yang bertempat di tiga desa yaitu Desa Pongok, Desa Celagen, dan Desa Sadai. Rangkaian-rangkaian acara bertema kebaharian seperti lomba memancing, coachin clinik diving, pameran produk-produk IKM kelautan, balap perahu atau sampan, tebar rumpon, penanaman mangrove, dan lain sebagaianya memeriahkan festival ini. Dilaksanakannya festival bahari ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mempromosikan potensi bahari Kabupaten Bangka Sekatan. |
MAR |
3 |
Isra’ Mi’raj |
Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung punya tradisi untuk menyambut hari Isra Miraj. Nama tradisi itu adalah Tradisi Nanggung. Nganggung adalah tradisi membawa makanan dari rumah masing-masing menggunakan dulang atau rantang. Makanan yang dibawa biasanya berupa kue, buah-buahan atau nasi lengkap dengan lauk pauknya. Tradisi nganggung pada Isra Miraj biasanya dilaksanakan hamper setiap desa di Bangka Selatan. |
5 |
Perayaan Ceng Beng |
Perayaan puncak Ceng Beng atau sembayang kubur guna mendoakan serta memberikan penghormatan bagi arwah leluhur bagi warga Thionghoa puncaknya akan dilaksanakan pada pagi hari. Sama dengan warga Thionghoa lainya, di Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan juga melaksanakan sembayang kubur, diperkirakan ratusan warga keturunan Thionghoa akan sembayang mendoakan leluhur mereka di perkuburan yang berada di Jalan Raya Puput Toboali. |
25 6 |
Sedekah Ruah |
Ruwahan atau sedekah ruah merupakan upacara penyambutan terhadap kedatangan bulan suci Ramadhan. Ruwahan dilakukan pada pertengahan bulan Sya’ban sehingga sering disebut dengan Nisfu Sya’ban, pada bulan ini masyarakat biasanya melakukan acara bersih kubur dan ziarah ke kuburan keluarga masing masing. Pada pekan pertengahan bulan Sya’ban masyarakat melaksanakan acara sedekah ruah dengan menyiapkan makanan, biasanya tidak ketinggalan gulai ayam atau daging sapi untuk disantap bersama baik oleh keluarga maupun oleh tetangga sekitarnya. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan terhadap arwah orang yang sudah meninggal dan merupakan warisan dari Hinduisme. |
APR |
MEI |
JUN |
12 |
Festival Peh Cun |
Perayaan Pek Cun dilaksanakan setiap bulan ke lima tanggal lima setelah Imlek. Warga tionghoa pergi ke pantai hanya sekedar untuk berkunjung, bermain sambil membawa makanan, pek cun ini juga ada cerita kue pek cun yang terbungkus dari daun pandan. Dalam perayaan Pek Cun para warga Tionghoa juga melaksanakan kegiatan mendirikan telur pada pukul 12 siangnya. |
JUL |
13 |
Ritual Adat Buang Jung |
Ritual Buang Jung dilaksanakan rutin setiap tahun. Tepatnya ketika alam telah dianggap mengalami perubahan, seperti angin laut berhembus kencang dan air laut menjadi pasang antara bulan Juni dan Juli. Di Bangka Selatan, setiap kali tradisi sedekah laut dilaksanakan, pertunjukan Tunjang Angin selalu dimainkan. Daya tarik pertunjukan ini yakni seorang lelaki Sawang yang memperlihatkan keahlian berdiri di atas dua buah tiang kayu. Bukan hanya sekedar berdiri diatas tiang, ia-pun menari mengikuti alunan gendang yang dimainkannya sendiri selama beberapa menit. Semenatara ketinggian kayu itu mencapai lebih kurang 5 meter dari permukaan tanah. Atau biasa disebuat tiang jitun. Karena atraksi ini relatif berbahaya, hanya lelaki pilihan ketua adat suku Sawang-lah yang boleh menjadi pemain Tunjang Angin. Setelah permainan Tunjang Angin berakhir, acara dilanjutkan dengan pertunjukan tari Gajah Manunggang yang menggambarkan sukacita suku Sawang atas keberkahan hasil laut. Selama pertunjukan berlangsung, tarian ini dominan dengan gerakan seolah mengayuh dayung perahu. Melalui gerakan itu, suku Sawang menunjukkan, sejak dulu hingga kini suku Sawang berprofesi sebagai nelayan. Sesaat setelah acara pertunjukan itu berakhir, para tetua adat mulai melaksanakan acara inti yakni larung sesaji atau dalam bahasa tradisional suku Sawang disebut Buang Jung. Sambil diiringi pembacan doa, perahu kayu berisikan aneka makanan yang telah disiapkan sebelumnya itu dibawa ke tepian laut dan dilarung. Meskipun perahu itu mulai terbawa ombak hingga ke tengah laut, semua warga Sawang masih tetap berdiri di tepi pantai sambil memanjatkan doa kepada Sang Pencipta. Ketika perahu sesaji itu berlayar semakin jauh terbawa ombak dan tidak lagi terlihat dari tepian pantai, barulah suku Sawang kembali ke rumah dan melanjutkan aktifitas keseharian mereka. |
24 |
Festival 20.000 Otak-Otak Panggang |
Otak-otak panggang makanan yang terbuat dari daging ikan tenggiri segar yang dihaluskan yang dibungkus dengan daun pisang kemudian dibakar ini merupakan salah satu kuliner khas masyarakat Bangka Belitung. Dalam penyajiannya otak-otak dilengkapi dengan aneka saus seperti cuka terasi, cuka tauco, dan cuka serba pedas sebagai cocolannya. Kudapan ini tidak hanya lezat namun juga bergizi. Ikan sebagai bahan utama otak-otak dipercaya memiliki kandungan gizi yang sangat kaya dan baik untuk tumbuh kembang manusia. Festival 20.000 otak-otak panggang merupakan manifestasi bentuk kepedulian pemerintah daerah Kabupaten Bangka Selatan dalam meningkatkan kecerdasan generasi muda sebagai penerus bangsa. Dimana Kabupaten Bangka Selatan sebagai daerah pesisir merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi kelautan yang sangat besar. Dengan adanya event ini diharapkan budayakan gemar makan ikan dapat semakin dekat dengan masyarakat terutama anak-anak sehingga anak muda Bangka Selatan dapat lebih bedrikari, mandiri, dan berdaya saing . |
25-28 |
Festival Kuliner Kue Tradisional |
Acara ini ditujukan sebagai bentuk pelestarian budaya dan untuk memperkenalkan kuliner khas terutama kue tradisional Kabupaten Bangka Selatan yang biasanya juga diisi dengan perlombaan memasak kue tradisional. |
Toboali City on Fire Season IV |
Toboali City on Fire (TCOF) merupakan festival tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Bangka Selatan melalui Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga sebagai pelaksananya. Toboali City on Fire itu sendiri dapat dimaknai sebuah kota yang penuh dengan semangat membara untuk bangkit dan membangun daerahnya. Oleh sebab itulah event berskala nasional yang pertama kali diadakan tahun 2016 ini, juga digadangkan sebagai momentum yang menandai semangat kebangkitan terutama sektor pariwisata Kabupaten Bangka Selatan. Perhelatan akbar dengan ragam acara pengisi yang menarik ini, dipusatkan di Toboali ibukota Kabupaten Bangka Selatan bertempat di Lapangan Bola Pantai Nek Aji. Event ini merupakan salah satu waktu yang direkomendasikan untuk berkunjung ke Kabupaten Bangka Selatan, berwisata sembari menyaksikan semaraknya festival. |
AGUS |
10 |
Festival Ikan Selangat |
Festival selangat merupakan festival bakar ikan selangat, Festival Bakar Ikan itu sendiri digelar untuk memperkenalkan Desa Tukak Sadai. Selain sebagai desa satu-satunya di Basel yang menyandang gelar Desa Daur Ulang, pihak desa juga mempromosikan objek wisata hutan mangrove yang sudah mereka tata untuk khalayak yang lebih luas. |
15 |
Sembahyang Rebut |
Sembahyang Rebut (Chit Ngiat Pan) merupakan salah satu warisan budaya Tionghoa yang jatuh pada bulan 7 tgl 15 kalender cina, Sembahyang Rebut masih dilakukan hingga kini. Adat kepercayaan warga Tionghoa mempercayai bahwa pada Chit Ngiat Pan pintu akherat terbuka lebar dimana arwah-arwah yang berada di dalamnya keluar dan bergentayangan. Arwah-arwah tersebut turun ke dunia ada yang pulang ke rumah keluarganya ada pula yang turun dengan keadaan terlantar dan tidak terawat, sehingga para manusia akan menyiapkan ritual khusus untuk diberikan kepada arwah yang terlantar tersebut. Selain itu juga disediakan rumah-rumahan yang terbuat dari kertas, uang dari kertas dan baju-baju dari kertas pula rumah-rumahan, uang dan baju-baju tersebut yang memang diperuntukkan bagi para arwah. |
24-25 |
Nyelanding Grasstrack |
Nyelanding Grass Track Kembali hadir dengan sirkuit Air Panasnya yang merupakan event balapan grasstrack paling bergengsi di Bangka Belitung dengan peserta pembalap-pembalap nasional. Selain keseruan dari balap cross event ini juga mempromosikan wisata alam air hangat desa nyelanding Bangka Selatan. |
SEPT |
1 |
Hikok Helawang |
Perayaan tradisi Sikok Selawang merupakan ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil panen padi yang melimpah dan jadi berkah. Selain itu tradisi tersebut perwujudan dari sebuah doa para warga agar dapat diberikan keselamatan dan hasil panen yang melimpah pada tahun berikutnya. Tradisi yang diperkirakan sudah berlangsung selama satu abad ini, biasanya dilangsungkan setelah masa panen padi selesai. Namun sekarang, dikarenakan waktu panen masyarakat yang berbeda-beda, penentuan waktu perayaannya dilakukan atas hasil musyawarah mufakat antar seluruh lapisan masyarakat dengan berbagai unsur perangkat desa. Perayaan puncak tradisi Hikok Helawang ini ditandai dengan acara ‘nganggung’ atau makan bersama yang di adakan di balai desa. Sebelum acara dimulai dilantunkan bacaan doa-doa Manakib Saman serta pembacaan tahlilan, dalam tradisi nganggung ini, tiap rumah di Desa diminta untuk menyumbangkan satu dulang nampan yang sudah diisi makanan sebelumnya dan dibawa ke balai desa untuk dimakan bersama. |
Sedekah Tahun Baru Islam |
Sedekah Tahun Baru Islam merupakan kegiatan rutin tahunan setiap satu muharam guna menyambut tahun baru Islam. Dalam pelaksanaannya masyarakat menyiapkan makanan, biasanya tidak ketinggalan menyertakan ayam kampung dan ketan pulut untuk disantap bersama baik oleh keluarga maupun oleh tetangga sekitarnya. |
13 |
Festival Kue Bulan |
Setiap tanggal 15 bulan 8 tahun Imlek, masyarakat Tionghoa akan beramai-ramai memperingati hari raya Zhongqiu-jie atau lebih dikenal oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia dengan Festival Kue Bulan. Beberapa daerah di Indonesia, seperti Bangka Belitung, Singkawang, dan Semarang lebih akrab mengenal hari ini sebagai hari ” Pat Ngiat Pan”. Menurut cerita masyarakat pada malam tersebut bulan akan bersinar paling terang dan besar dalam 1 tahun, mereka akan kumpul bersama dengan keluarga atau teman-teman untuk menikmati indahnya bulan pada malam hari itu. |
OKT |
17-19 |
Sadai Beach Carnival |
Sadai Beach Carnival dilaksanakan di pelabuhan sadai dengan acara seperti, balap speed lidah, parade perahu hias yang diikuti oleh perahu nelayan, dan antraksi dari TNI AL. |
17-20 |
Sail Indonesia 2019 |
Kabupaten Bangka Selatan berkesempatan untuk menjadi salah satu titik persinggahan puluhan rombongan kapal layar yang tergabung dalam Wonderful Sail Indonesia yang pesertanya berasal dari berbagai negara. Sejumlah acara bernuansa lokal dipersiapkan untuk menyambut rombongan peserta yang bersandar di Pelabuhan Sadai. Wonderful Sail Indonesia itu sendiri merupakan reli (tur) kapal layar yang dilaksanakan oleh Kementrian Pariwisata setiap tahunnya guna mempromosikan pariwisata Indonesia. |
25-27 |
Festival Batin Tikal |
Desa Gudang Kecamatan Simpang Rimba Kabupaten Bangka Selatan akan menggelar Festival Batin Tikal, Rencananya kegiatan ini akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti, pameran sejarah, seminar kepahlawanan Batin Tikal, nganggung, napak tilas, kelakar budaya, nonton layar tancap hingga wisata sejarah. |
NOV |
1 |
Kawin Massal/Kawin Heredek |
Kawin massal atau masyarakat umumnya menyebut dengan “Kawin Hederek” yang artinya menikah bersama-sama adalah salah satu kekayaan budaya daerah Kabupaten Bangka Selatan. Dulunya kawin massal diadakan hampir di semua desa di Bangka Selatan akan tetapi seiring modernisasi, makin sedikit yang menjaga kelestarian budaya ini. Salah satu yang tetap melestarikan tradisi ini adalah Desa Serdang yang berjarak ± 2 ½ jam dari ibu kota provinsi dan 45 menit dari kota Toboali. |
9 |
Maulid Nabi Muhammad SAW |
Maulid Nabi Muhammad SAW kadang-kadang Maulid Nabi atau Maulud saja adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam termasuk di Bangka Selatan. |
17 |
Tradisi Lawa Suji |
Masyarakat Nelayan Desa Sadai melaksanakan salah satu tradisi leluhur mereka yakni acara pesta Laut Lawa Suji di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Desa Sadai, Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka ungkapan rasa syukur atas Rezeki dari sang pencipta serta mohon perlindungan ketika akan mencari Nafkah dan beraktivitas di laut. |
DES |
15 |
Festival Reog |
Festival Reog adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan Setiap menjelang Bulan Suro atau Bulan Muharam, yakni saat menyambut tahun baru Islam, masyarakat Kec. Pulau Besar menggelar Festival Reog untuk mengenalkan bahwa Bangka Selatan memiliki keanekaragaman budaya dan tradisi. Reog lahir di ponorogo dan kini kesenian tersebut telah dikenal oleh dunia. |